Sabtu, 17 Februari 2018

sifat kuantitatif

SIFAT KUANTITATIF

Sifat kuantitatif lebih penting diperhatikan pada usaha peternakan karena pada program pemuliaan ternak, sifat kuantitatif mempunyai nilai ekonomis. Sebagai contoh : produksi telur, ADG, produksi susu, bobot badan, berat sapih, dsb.
Ciri _ ciri sifat kuantitatif yaitu :
Sifat kuantitatif adalah sifat yang dapat diukur atau ditimbang.
Contoh : produksi susu, bobot badan, bobot telur. Produksi susu dapat diukur setelah pemerahan. Misalnya: 5 liter pada induk A, 6 liter pada induk B, dsb. Bobot lahir cempe dapat diketahui setelah dilakukan penimbangan pada saat lahir. Produksi telur per induk per periode produksi dapat diketahui setelah dihitung jumlahnya. Dari jumlah telur dapat dihitung rata – ratanya.
Fenotipe sifat kuantitatif dipengaruhi oleh banyak pasang gen.
Tinggi rendahnya produksi pada suatu sifat kuantitatif tergantung pada banyak sedikitnya gen – gen yang mengekspresikan sifat tersebut. Penentuan genotype yang berperan terhadap penampilan kuantitatif secara akurat relative lebih sulit.
Sifat kuantitatif sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan meliputi pakan, iklim, temperatur harian, penyakit, dsb. Bila semua faktor lingkungan baik, maka kemamppuan produksi dapat diekspresikan secara optimal, demikian juga sebaliknya.
Dapat digambarkan secara jelas pada penampilan produksi susu sapi perah dimana saat temperatur tinggi maupun pada situasi kebutuhan pakan tidak tercukupi, maka produksi susu akan menurun atau  rendah.\
Penggambaran sifat kuantitatif
Sifat kuantitatif dapat digambarkan jika pada suatu populasi terdapat sejumlah individu sebagai anggota populasi tersebut.
Penampilan sifat kuantitatif antar individu tidak ada yang sama, karena sebenarnya massing – masing individu sudah mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan sifat kuantitatif semenjak terbentuknya zygote.
Ketidaksamaan ini menimbulkan “keragaman” penampilan, dan ada keadaan keragaman inilaha yang menarik untuk digunakan sebagai pengambilan sifat kuantitatif.
Beberapa metoda statistic dipakai untuk menerangkan sifat – sifat kuantitatif pada suatu populasi, diawali dengan perhitungan data untuk sifat – sifat tersebut.

Nilai Tengah atau Rata – Rata
Arith metic Mean, X

X =    

X = rata – rata contoh (sample mean) bukan  rata – rata populasi (population  mean).
Contoh :
Data yang dianalisis untuk diketahui rata – ratanya disajikan pada tabel 1 berikut ini :
Data Ke
Bobot Telur (xi)

1
8,96

2
10,21

3
9,02

4
9,66

5
9,67

6
10,54

7
10,05

8
9,99

9
10,67

10
10,78

11
9,01

12
8,92

13
9,88

14
10,01

15
10,23

16
9,89

17
9,96

18
11,00

19
10,81

20
9,69

Hitung rata – rata bobot telur puyuh di atas :
_
X =
. = 9,95
Weightedmetic Mean
b.1. Data Pengukuran Langsung
            n
              ∑    ni   --Xi
             i = 1
--Xw =  -----------------------
                    n
                   ∑    ni
                 i = 1
contoh 3-2. Rata – rata bobot badan mencit umur 8 minggu pada generasi 1 sampai dengan 5
Generasi  Ke
Ukuran Contoh (ni)
Rata2 (g) Jantan
Rata2 (g) Betina

1
74
39,22
30,66

2
80
38,98
31,09

3
68
40,06
31,44

4
73
40,99
30,99

5
78
41,03
31,18


Rata – rata tertimbang bobot badan jantan :.
 = 40,05 g
Rata – rata tertimbang bobot betina :

 = 31, 07 g
b.2. Data Proporsi
               
Xwp =
               
Contoh 3-3
Data proporsi yang dianalisis untuk diketahui rata – ratanya disajikan pada tabel 3-3.
Tabel 3-3. Jumlah telur fertile, telur menetas dan daya tetas
Generasi Ke
Jumlah Telur Fertil
Tekur yang Menetas
Daya Tetas (%)

1
420
398
0,9476

2
390
377
0,9667

3
410
402
0,9805

4
490
476
0,9714


Ragam (Ơ2)
Untuk populasi dan sampel, ragam dapat ditulis sebagai berikut :
Ragam populasi :
         ∑ (xi - µ)
S2 = --------------
            N
N = jumlah individu dalam populasi
µ  = tidak diketahui, namun dapat diduga dari sampel.

Ragam sampel :
         ∑ (xi - µ)2
Ơ2 = ------------------------
            N – 1



              2           ∑ (x)2      
Ơ2 = ------------------------   =  -----------
                 n – 1                        n - 1
              ∑ Xi2 – (∑ Xi)2 / n
     = ----------------------------
                       n – 1

Simpangan Baku (Ơ)
Merupakan akar kuadrat dari ragam :
               
Ơ  = √

Setelah diketahui nilai ragam,  maka simpangan baku adalah kuadrat dari nilai ragam tersebut.

Jika nilai ragam sebesar 0,40 maka simpangan baku data tabel 3.1 adalah :
√ Ơ2 = √0,40 = √0,63


,03)
=  ----------------------------------------
         74 + 80 + 68 + 73 + 78
=   40,05 g


Tidak ada komentar:

Posting Komentar